
Kurangnya informasi baru dapat mengubah persepsi waktu pada otak
Kurangnya informasi baru dapat mengubah persepsi waktu pada otak
Sebuah penelitian terbaru telah menemukan bahwa kurangnya informasi baru dapat mengubah persepsi waktu pada otak. Para peneliti dari Universitas Indonesia melakukan studi yang menarik ini untuk melihat bagaimana otak manusia bereaksi terhadap kurangnya stimulasi informasi.
Dalam penelitian ini, para peserta ditempatkan di ruangan yang minim stimulasi seperti ruang hampa atau ruang gelap selama beberapa jam. Mereka diminta untuk tidak membawa gadget atau melakukan aktivitas apapun selama waktu tersebut. Hasilnya menunjukkan bahwa ketika otak tidak menerima informasi baru, persepsi waktu para peserta menjadi terganggu.
Hal ini menunjukkan bahwa otak manusia membutuhkan stimulasi informasi baru untuk menjaga persepsi waktu yang akurat. Kurangnya informasi baru dapat membuat otak merasa bosan dan waktu terasa lambat berlalu.
Penelitian ini memberikan pemahaman baru tentang bagaimana otak manusia berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Dengan adanya teknologi modern dan informasi yang terus mengalir, penting bagi kita untuk tetap memberikan stimulasi informasi baru kepada otak kita agar dapat menjaga persepsi waktu yang sehat.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk selalu mencari informasi baru, belajar hal-hal baru, dan melakukan aktivitas yang merangsang otak agar dapat menjaga kesehatan mental dan persepsi waktu yang akurat. Dengan demikian, kita dapat memahami lebih baik bagaimana otak bereaksi terhadap kurangnya informasi baru dan mengambil langkah-langkah yang tepat untuk menjaganya.